Warren Buffett menjadi salah satu orang terkaya di dunia dengan strategi "beli dan simpan", sementara trader seperti Paul Tudor Jones menghasilkan miliaran dari fluktuasi harian. Mana yang lebih unggul? Saya yakin jawabannya bukan "mana yang terbaik", tapi "mana yang cocok untuk Anda".
Sebagai penulis yang mempelajari dinamika pasar bertahun-tahun, saya secara pribadi meyakini investasi jangka panjang sebagai pilihan paling bijak bagi mayoritas orang. Mengapa? Compounding effect (bunga berbunga) adalah senjata rahasianya. Data dari S&P Global menunjukkan, portofolio saham AS yang dipegang selama 30 tahun (1993-2023) memberi return rata-rata 9.6% per tahun meski melewati krisis dot-com, 2008, dan pandemi. Bayangkan: Rp100 juta bisa berkembang jadi Rp1.6 miliar tanpa Anda pantau tiap jam!
Tapi saya tak menafikannya: trading jangka pendek menggoda dengan potensi profit cepat. Volatilitas seperti saat pandemi 2020 atau rate hike 2022 bisa mendatangkan cuan 20% dalam sehari. Namun, riset J.P. Morgan mengungkap fakta pahit: 80% trader harian merugi dalam setahun. Alasannya? Biaya transaksi, pajak short-term yang lebih tinggi, dan kesalahan timing akibat emosi. Bahkan sistem algoritma sekalipun kewalahan saat black swan terjadi.
Di sinilah saya selalu mengingatkan: kesuksesan finansial bergantung pada kepribadian Anda. Jika Anda punya disiplin baja, waktu berlimpah, dan mental tangguh menghadapi drawdown 50% dalam semalam, jangka pendek mungkin cocok. Tapi untuk yang ingin tidur nyenyak tanpa cek grafik tiap menit, investasi jangka panjang dengan diversifikasi saham blue-chip dan reksadana jauh lebih sustainable.
Benjamin Graham pernah berkata: "Pasar adalah mesin voting jangka pendek, tapi timbangan nilai jangka panjang." Saya setuju. Fokuslah pada fundamental aset ketimbang sensasi tren pump and dump. Bagaimana menurut Anda? Apa pengalaman terbesar Anda dalam memilih horizon investasi? 💬
#TradingJangkaPanjang #InvestasiBijak #FinancialFreedom #MarketAnalysis #TradingPendek #SahamIndonesia #CuanJangkaPanjang
Posting Komentar
Posting Komentar